Pengolahan Air Gambut dengan Sistem Lahan Basah Buatan Menggunakan Tanaman Hias Melati Air (Echinodorus palaefolius)
Air gambut mempunyai intensitas warna dan kadar organik yang lebih tinggi dari baku mutu
air bersih dan pH yang cenderung rendah. Sistem lahan basah buatan aliran bawah permukaan (SSFWetland)
yang terdiri dari substrat tanah, pasir, karbon aktif, kerikil dan tanaman hias melati air
(Echinodorus palaefolius) telah digunakan untuk meningkatkan kualitas air gambut. Air yang diolah
memiliki karakteristik awal yang menunjukkan kualitas air yang rendah, yakni dengan kisaran intensitas
warna sebesar 660-1225 mg/L unit PtCo; zat organik 26,50-95,93 mg/L KMnO4 dan pH 3,9-5,7.
Pengolahan air gambut menjadi air bersih dilakukan dengan cara mengalirkan air ke dalam sistem lahan
basah buatan secara batch dengan debit alir sebesar 90 ml/menit. Melalui pengolahan dengan waktu
retensi selama 2 hari, air hasil pengolahan telah memenuhi baku mutu air bersih yakni penurunan
intensitas warna hinga 36-40 mg/L unit PtCo; nilai akhir konsentrasi zat organik berada dalam kisaran
0,71-0,84 mg/L KMnO4 dan kenaikan pH hingá 8,5-8,6. Adapun analisis kinerja dari sistem pengolahan
yang digunakan untuk parameter warna dan zat organik menghasilkan efisiensi secara berurutan sebesar
96% dan 97%.
No copy data
No other version available